DASAR ALKITAB MENGENAI SEKOLAH MINGGU

0 komentar
Dalam Alkitab, memang tidak disebutkan secara eksplisit pelayanan sekolah Minggu, tetapi melalui tradisi yang dilakukan oleh keluarga-keluarga Yahudi terhadap anak-anak mereka. Baik melalui orang tua mereka atau melalui ibadah-ibadah yang diselenggarkan di tengah-tengah bangsa tersebut. Dibawah ini beberapa dasar Alkitab yang bisa menjadi landasan dalam mengembangkan pelayanan Sekolah Minggu.

Pelayanan Anak Masa Perjanjian Lama (Ulangan 6:4-7)

Pembinaan rohani anak dilakukan sepenuhnya dalam keluarga (Ulangan 6:4-7).
Pada zaman pembuangan ke Babilonia, orang tua wajib mengirimkan anak-anaknya yang berusia di bawah lima tahun ke sinagoga untuk dididik oleh guru-guru sukarelawan yang mahir dalam kitab Taurat. Anak-anak dikelompokkan dengan jumlah maksimum 25 orang dan dibimbing untuk aktif berpikir dan bertanya, sedangkan guru menjadi fasilitator yang selalu siap sedia menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka.

Pelayanan Anak Masa Perjanjian Baru (1 Timotius 3:15) 
Ketika orang-orang Yahudi yang dibuang di Babilonia diizinkan pulang ke Palestina, mereka meneruskan tradisi membuka tempat ibadah sinagoge ini di Palestina sampai masa Perjanjian Baru.
Tradisi mendidik anak-anak secara ketat terus berlangsung sampai pada masa rasul-rasul (1 Timotius 3:15) dan gereja mula-mula. Namun, tempat untuk mendidik anak perlahan-lahan tidak lagi dipusatkan di sinagoge tetapi di gereja, tempat jemaat Tuhan berkumpul.

Posting Komentar